Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Degradasi Moral

Degradasai Moral Seorang Santri Akibat Kecanggihan Teknologi

                 
Tahun demi tahun lanjut terus berganti dan berubah, otak dan watak serta pikiran manusia kian terus berkembang, menggali potensi, memudahkan sesuatu hal yang sulit, menginstankan suatu pekerja’an. Kemajuan teknologi kian terus berkemabang pesat, khususnya teknologi dibidang Informasi, yang telah menggiring umat manusia menjadi satu kesatuan, diantaranya yang sudah tak asing lagi bagi kita yakni , TV, Hand Phone dan Internet. Inilah yang menyajikan kepada kita kekuatan “daya imajinasi teknologi komuikasi”1 , yang memungkinkan tersebarnya informasi dalam kualitas yang hampir sempurna dalam waktu yang sangat cepat. Itulah kenyata’an yang kian terus kita hadapi 1.Kecanggihan teknologi kian terus berkembang, namun bila seorang santri tidak dapat mengejar dan menguasanya, bahkan buta dan tak mampu menangkap arah zaman, niscaya kita akan menjadi sasaran Gombalisasi mereka yang menguasai teknologi, dan kita akan dianggap gaptek2 Oleh sebab itu sa’at ini teknologi sangat bebas masuk di dunia pesantren, yang memberikan peluang pada santri untuk mampu menggunakan teknologi masa kini, agar tidak ketinggalan zaman atau Gaptek.Dismping memberi kemanfa’atan yang luar biasa juga membawa efek/dampak yang negatif  bagi perkembangan santri di pesantren khususnya dan semua remaja pada umumnya. Karena dengan kecanggihan teknologi apa saja santri di pesantren bisa melihat dunia luar  dengan bebas dan leluasa, meskipun dipesantren dikurung tidak boleh keluar namun dengan kecanggihan teknologi inilah para santri meliahat dunia luar dengan bebas. Sehingga apa-apa yang mereka lihat merupakan suatu hal yang asing dan mengasyikkan sehingga rasa penasaran dan mengikuti tren zaman  mulai muncul di dunia pesantren.Semisal saja seorang santri dengan leluasa menggunakan Hp (handPhone) sebagai alat komunikasi, namun sekarang Hp (HandPhone) itu memiliki berbagai fitur atau media fasilitas yang lengkap.  Sehingga pengguna alat komunikasi tersebut tidak hanya digunakan sebagai komunikasi saja, namun juga bisa digunakan mengakses internet, atau menyimpan dan memutar Video dan lain sebagainya. Di mulai dari sinilah pengaruh pengaruh dipesantren mulai muncul, yag mulanya hanya mengetahui selembar kertas kuning dan kitab suci, sekarang juga mengetahui beberapa media pornoaksi. [1]Muali dari sinilah Moral santri mulai terpengaruhi, beberapa budaya – budaya dunia luar masuk ke pesantren melalui alat teknologi. Pergaulan-pergaulan bebas di dunia luar pun menjadi kiblat oleh seorang santri, trend model remaja masa kini menjadi figur penampilan mereka. Dan akhirnya budaya-budaya pesantren yang mulanya sangat unik kini menjadi nyentrik. Dimulai dari belajar internet, santri mulai bisa nge-date atau chatting dengan berbagai kenalan di dunia non pesantern khususya dengan lawan jenis. Dengan rasa penasaran tentang kecnggihan tekonologi yang mampu membuka tabir dunia gelap, mak merekapun mencoba tuk mengakses dari internet  sutu hal yang kurag normatif. Dari sinilah sehingga moral santri menjadi terpengaruh, fikiran-fikiran mereka tidak fokus dengan pelajaran dan pengajian, fikiran mereka dihantui berbagai fikiran yang tidak normatif. Hura-hura dan berhubungan ghoiru mukhrim yang diluar kewajaranpun ingin dilakukan hanya utnuk ingin melampiaskan fikirannya. Maka tidak heran ketika ada santri yang melenceng dari kaidah-kaidah kepesantrenan (al-Qowa’idul ma’ahid) maupun kaidah-kaidah normativisme. Dan seakan-akan mereka pun kehilangan moralnya. Degredasi moral pada dunia pesantren itu dimulai dari pengaruh kecangggihan teknologi dan pergaulan bebas seorang santri 3 (Sehingga tak heranlah nanti banyak santri yang gagal menjadi orang, banyak santri yang  tidak disegani, dan banyak santri yang menjadi penjudi dan sampah masyarakat. Naudzubiillah.Oleh sebab itu untuk menghindari hal semacam itu, hendaknya pesantren lebih ketat untuk mengawasi gerak gerik santri. Dan diharapkan untuk berlebihan menggunakan alat teknologi khususnya Hp atau internet,pesantren bukanlah tempat kost yang bebas dari aturan namun pesntren adlah duinia pendidikan yang mendidi moral dan mengarah pada pembentukan karakter. Alat – alt teknologi seharusnya dibatas untuk digunakan oleh santri, dan sebaikya santri tidak boleh membawa dan menggunakan alat teknologi. Namun pesantern diharapkan untuk menjadwal dalam menggunakan internet atau hp secara bersama-sama dengan control dan pengawasan  dihari-hari tertentu. Hal ini menaggulanginya penyalahgunaan kecanggihan teknologi. Dan  khirnya pun santri selamat dari pengaruh moral dunia luar  serta santri tidak gaptek/ketinggalan dalam menggunakan alat-alat teknologi.

1. Afifuddin.  Artikel Ginasentris, degredasi moral atas pengaruh teknologi edisi  2, 2007
2 KH.Toto Asmoro, Etos Kerja Islami, menyikapi zaman Globalisasi. …………….

Posting Komentar untuk "Degradasi Moral"