Seribu Mantra Dalam Luka
Seribu Mantra Bai’t Alfiyah
*****************************
Bait’-bait indah terukir dalam gerak
lidahmu
Dengan semangat kau keraskan nadamu
Meskipun kau tak faham untuk apa itu
Alfiyah hanya sebuah nama
Yang membariskan seribu mantra
Untuk
menelanjangi bahasa unta
Dalam huruf -huruf yang manja.
Aku pernah bersahabat mesrah dengannya
Ia selalu menemaniku, kemanapun aku
melangkah
Kadang membuatku bahagia, kadang
membuatku lelah
Dia begitu manja, ma’siatpun aku tak bisa
***
Ia akan pergi hilang begitu saja
Ketika kau salah melangkah
Hanya sebatas bait –bait begitu saja
Santri diperdaya olehnya,……..
Jika kau pernah menghafal bait-bait seribu
mantra,
Kau adalah anak zaman yang akan menjadi
cahaya
Seribu mantra itu bukan jumlah yang
membuat takut para pelantun
Seribu mantra itu hanya akan membuat
jenuh para pelamun
Itulah mengapa kau pantas menjadi cahaya.
Memberikan sinar pada nuansa ilmu yang hakiki
Yang bisa membantu memahami bahasa kitab suci
Memberikan panorama pada ilmu agama
Menelusuri harakat-harakat yang bersembunyi dalam huruf yang manja
Jika kau menjadi cahaya
Engkau tak perlu mata
Karena mata hanya menipu barisan mantra-mantra
Karena mata selalu ingkar kepada kesejatian makna
Maka pejamkan saja matamu bersama seribu mantra-mantra.
Semakin pejam dan pejam ….
Biarkan luka – luka menganga dalam dada
Pejamkan saja matamu bersama seribu mantra-mantra
Semakin pejam dan pejam ….
Biarkan nafas-nafas angkuh terlunta-lunta
Maka pejamkan saja matamu bersama seribu mantra-mantra
Dengan sepejam-pejamnya…
Biarkan
dirimu semakin mencahaya
Bukan cahaya
kata, tapi cahaya makna
Bukan cahaya tanda, tapi cahaya rasa
Wahai para santri…..
Jangan kau tinggalkan seribu mantra-mantra ini
Meskipun kau telah menguasai teknologi masa kini
Karena seribu mantra ini adalah warisan para sufi
Yang perlu dipelihara dan dijaga hingga akhir nanti.
************************************
Afivwae
Surabaya, 12-Januari
2014
Anak zaman,.....
BalasHapusaku iri kamu