Ambil...! Surga yang Hilang di Negeri ini
Lupakan sejenak
kisah mahabarata ataupun ramayana, mari kita sonsong masa depan bangsa
Indonesia. Bangsa yang penuh gairah dan aurah, sumber daya alam melimpah ruah,
kekayaan bumi pertiwi yang sangat dinanti, membuat Negara tetangga menjadi iri ingin
merebut dan memiliki.
Wahai anak
bangsa tidakkah kita merasa bangga dengan tanah surga ini, tidakkah kita sadari
kekayaan alam yang begitu wana warni menghiasi indahnya negeri ini.Wahai anak bangsa
jangan kita terlena dengan kecanggihan teknologi masa kini, sehingga kita tak
peduli dengan pelestarian alam ini. Engakulah warisan sejati para leluhur tanah
beta ini, kitalah generasi yang dinanti untuk menjaga dan menikmati kandungan isi bumi ini. Janganlah kita jual atau kita kasihkan kepada orang asing
yang kita anggap teman sejati. Sebab pada dasarnya mereka hanya menjajah dan
menghabisi sumber kekayaan negeri ini.
Mari kita
belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa memanfaatkan sumber daya alam yang sudah dianugrahkan oleh Tuhan untuk kita. Mari
kita bergerak memikir kedepan jangan menoleh kebelakang. Biarlah masalalu kita
berlalu apa adanya, yang terjadi sudahlah terjadi jangan kita ulangi lagi. Kebaikan
dimasalalu sebagai pemicu kita untuk berbuat yang lebih baik lagi, sedangkan
keburukan masa lalu mari kita buat intropeksi jangan sampai terjadi kembali. Masadepan
bangsa kita adalah milik kita, kita yang akan menentukan arah masadepan bangsa
kita nantinya. Semua itu juga tergantung dari kita sendiri, masihkah kita
bermalas-malasan atau mau belajar dan bekerja keras utuk memanfaatkan sumber daya
dan energi yang kita punya.
Sudah ada beberapa gunung di negeri kita yang sudah dikuasai oleh asing dan
dijadikan area pertambangan. Gunung Tembagapura yang
ada di Mimika, Papua dikuasai oleh Freeport sejak 1967. Gunung Meratus
yang ada di Kalimantan Selatan dikuasai oleh PT Antang Gunung Meratus (AGM)
sejak 1999. Gunung Salak yang ada dibogor dikuasai oleh PT Chevron. Gunung Pongkor
yang dikuasai PT Aneka Tambang (Antam). Gunung Ceremai yang ada
di Jawa Barat yang dikuasai Chevron. (Sumber
: http://www.kpa.or.id/news)
Lantas kalau sudah begitu, kemanakah kita ? apakah kita hanya bisa melihat
dan menyaksikan kekayaan alam kita dihabiskan oleh perusahaan-perusahaan asing.
Kita tidak bisa menyalahakan siapa yang salah, kita harus mengambil peran untuk
bisa merubah keadaan. Karena dari sumber daya alam yang melimpah membutuhkan
sumber daya manusia yang istimewah. Kita tidak bisa mengelolah sendiri dengan
baik kalau kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengelolahnya. Karena kalau
kita tidak mempunyai kemampuan untuk itu, semua akan menjadi sia-sia dan
menjadi lebur tiada hasil.
Wahai anak bangsa, mari kita berpacu semangat belajar, mengasah diri,
bekerja keras, mandiri dan terampil untuk menyongsong kehidupan masa depan yang
gemilang. Masa depan yang harus kita genggam erat untuk mewujudkan kemakmuran
negeri ini. Mari kita kelola sendiri tanah surga ini, tanah yang melimpah kekayaan
dan harta. Mari kita wujudkan kembali keadaan dan kondisi yang “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto
raharjo“ demi terciptanya masyarakat yang makmur. Semoga
kelak kita semua bisa mewujudkanya. Amin.
Coretan@fivwae
Nice Artikelnya.. ijin share dan jangan lupa kunjungan baliknya... http://essenaquatic.xyz/umpan-ikan-mas-galatama/
BalasHapus